Quantcast
Channel: Upgrismg
Viewing all 2989 articles
Browse latest View live

DPD HIPMI Jateng MoU Dengan UPGRIS 2015


NUZUL QUR’AN: SEMUA ORANG BERKESEMPATAN MERAIH MIMPINYA

$
0
0

nuzul quran
Dalam rangka peringatan Nuzul Qur’an, Universitas PGRI Semarang bekerjasama dengan PGRI Provinsi Jawa Tengah (07/07) menyelenggarakan peringatan bersama anak-anak panti asuhan dari daerah Jawa Tengah. Dama acara yang mengambil tema ‘Revolusi Mental Dalam Al Qur’an Mmebangun Kesalehan Total’ terdapat tiga acara dalam perinagatan tersebut yaitu pemberian motivasi kepada anak-anak dengan cara bermain yang diberi tajuk ‘bermain dengan anak kesayangan Rosulluah’ yang dilaksanakan di masjid Nurul Huda, pemberian bekal manajemen pengelolaan panti asuhan terhadap pengelola panti yang dilaksanakan di Aula PGRI Jawa Tengah, dan terakhir pengajian dilaksanakan di Balairung yang diisi oleh Prof. Dr. Suparman Syukur, M.A.
Acara ‘bermain bersama anak-anak yang dikasihi Rosulluah dilaksanakan di Masjid Nurul Huda komplek kampus I Universitas PGRI Semarang. Para santri panti sudah datang pukul 08.30. WIB. Acara dimulai pada pukul 09.00. WIB dengan pemberian motivasi yang dipandu oleh Dr. Sri Suciati, M.Hum, Wakil Rektor I Universitas PGRI Semarang dan Dr. Listiyaning Sumardiani, M.Hum ketua LPP UPGRIS.
“Kita akan belajar sambil bermain.” Demikian awalan Bu Suci. Berikutnya anak-anak yang berjumlah 350 orang dari 30 panti asuhan tersebut diajak untuk melakukan tepuk secara bersama-sama. Acara berikutnya anak-anak diajak menyanyi bersama lagu laskar pelangi. Tema belajar pada pagi ini adalah mimpi dan cita-cita. Lagu itu menuntun imajinasi anak-anak untuk memiliki mimpi karena semua orang dari latar belakang manapun memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang dan meraih cita-citanya. Hal tersebut diungkapkan oleh Bu Suci.
Selanjutnya anak-anak diberi kertas dan spidol. Mereka diminta menuliskan cita-citanya dan diminta untuk menempel di balon warna-warni yang telah disediakan. Perwakilan dari panti asukan juga diminta untuk menggambar dan mempresentasikan gambar yang telah ia buat. Di antara mereka ada yang menggambar orang membuang sampah pada tempatnya, orang menyapu halaman masjid, pergi ke mushola untuk beribadah. Ada juga permainan yang menguji konsentrasi, subtansinya adalah ajaran bahwa untuk meraih cita-cita kita harus fokus dan konsentrasi.
Sementara itu rektor UPGRIS, Dr. Muhdi, S.H.Hum menyampaikan bahwa tradisi pemberian santunan teah dilakukan oleh UPGRIS sejak dahulu tetapi sejak tahun lalu formatinya ditambah, tidak hanya memberikan santunan tetapi juga pemberian motivasi melalui program ‘Bermain bersama anak-anak kesayangan Rosulullah’. Waalupun tajuknya bermain mereka tidak hanya bermain tetapi juga belajar. “Ada pembentukan sikap karena didalam hidup sikap paling dominan menentukan masa depan seseorang. Jika ilmu lain bisa diajarkan dengan cepat tetai sikap membutuhkan waktu lama, pembiasaan dan peneladanan. Selain itu menejemen pengelolaan panti asukan juga diberikan kepada pengelola bertujuan agar pengeloaan panti berjalan baik. Misal saat puasa banyak sumbangan tetapi setelah lebaran bantuan minim, bagaimana mengelolanya. Juga dibekali tetang mendidik anak tanpa kekerasan mengingat sekarang banyak kasus kekerasan terhadap anak. Fasilitas umum untuk anak yang baik itu seperti apa, jangan kamar mandi licin bisa membuat mereka jatuh. “Jelas Rektor.
Dalam pengajian yang diselenggarakan di Balairung, Widadi, SH, ketua pengurus PGRI Jawa Tengah menyampaikan tentang sudut pandang pengelolaan panti. ‘Seorang pengelola panti asuhan haris merasa dirinya adalah orag yang ditolong oleh anak-anak panti. Karena merasa dirinya adalah dewa penolong maka akan ada sikap arogan.” Jelas Widadi.
Sementara itu Prof. Dr. Suparman, M.A. dalam ceramahnya menyampaikan bahwa tema pengajian ‘Revolusi mental dalam Al Quran sangatlah cocok untuk UPGRIS. “Kalau tidak berevolusi akan menjadikan kelembagaan yang sombong.” Ungkap Prof Suparman. Prof. Suparman menambahkan bahwa kesombongan akan dihancurkan oleh Allah, banyak contohnya seperti Qorun, Firaun, dan Kan’an anak nabi Nuh. Ada tiga hal yang melahirkan kemungkaran yaitu sombong, takabur atau ria tidak ingin melihat orang lain lebih tinggi dari pada kita, kedua Khasad atau dengki, ketiga khirsun atau tamak.

Undangan Penerimaan SK Calon Dosen Universitas PGRI Semarang Tahun 2015

Halal Bi Halal UPGRIS

$
0
0

Diawali dengan bacaan suci Al Qur’an oleh Aniq Khorul Bashar acara Halal Bi Halal Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dimulai. Acara dilangsungkan di Baliarung pada tangal 22 Juli 2015. Hadir dalam acara tersebut dosen, karyawan, beserta keluarga. Para hadirin dihibur dengan lantunan-lantunan lagu religi yang dibawakan oleh dosen dan mahasiswa UPGRIS.
Dr. Muhdi SH. M.Hum, rektor Universitas PGRI Semarang dalam kesempatan tersebut menyampiakan bahwa selayaknya kesalehan yang tertempa pada bulan puasa kemarin dapat berlanjut pada kesalehan sosial pada lebaran kali ini.
Sementara itu Ketua YPLP PT PGRI Semarang, Dr. Sudarto, MA menyampaikan bahwa lebaran kali ini adalah momentum untuk mengembalikan keramahan kita. “Nagara kita dulu dikenal sebagai negara yang ramah. Orang-orang di luar sana melirik kita karena keramhan kita. Namun sejak 1998 keramahan tersebut telah tercerabut dari negara kita. Saat ini kata-kata nyuwun sewu selalu muncul di setiap percakapan, namun hal tersebut sudah jarang sekali terdengar. “ungkap Sudarto.
Sudarto menambahkan bahwa indikator karakter adalah nilai-nilai keutamaan yang mempribadi, yang diungkapkan dan dilaksanakan tanpa berpikir panjang.
Sementara itu ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Widadi, S.H mengungkapkan bahwa skala kesalahan orang yang di atas lebih besar. Namun juga skala kebenarannya. Orang yang di atas jika melakukan kesalahan maka berakibat lebih besar dari orang yang lebih besar. Maka lebaran menjadi saat yang tepat untuk saling memaafkan.

Dies Natalis UPGRIS Ke 34: UPGRIS PEDULI

$
0
0

Ada yang berbeda pada upacara Dies Natalis Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ke 34 ini. Pada kesempatan ini diluncurkan tiga buku sekaligus. Buku tersebut yaitu Bunga Rampai Pemikiran Pendidikan berisi sekumpulan tulisan karya dosen Univeristas PGRI Semarang tentang pendidikan, Muda Cendekia, berisi tentang profil singkat 34 alumni dan mahasiswa UPGRIS yang berprestasi, dan UPGRIS dalam media, berisi kumpulan berita yang tersebar di media massa.
Upacara Dies Natalis Universitas PGRI Semarang dilaksanakan di Balairung UPGRIS (23/07) dengan menghadirkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan pidato ilmiah. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan dari rektor Universitas PGRI Semarang, Muhdi, SH. M.Hum kepada Rahma Faradila, S.Pd. sebagai pendidik berkarakter. Penghargaan juga diberikan kepada H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., sebagai tokoh berkarakter.

Orasi Ilmiah Oleh Gubernur Ganjar Pranowo Dalam Dies Natalis UPGRIS Ke-34

Rektor Memberikan Penghargaan Kepada Tokoh Berkarakter Ganjar Pranowo & Pendidik Berkarakter Rahma Faradila

PEMBEKALAN PPL UPGRIS

$
0
0

Pada 26-27 Juli 2015, Universitas PGRI Semarang menyelenggarakan pembekalan Pengalaman Lapangan (PPL) tahun akademik 2015/2016. Kepala pusat kurikulum PBM dan PPL, Drs.Wiyaka, M.Pd menuturkan bahwa tujuan acara ini adalah untuk membekali mahasiswa untuk lebih siap masuk dalam lingkungan sekolah. Sebelum acara ini untuk menyiapkan mahasiswa praktik mengajar telah mendapatkan matakuliah tertentu, PPL 1 yang dilaksanakan di kelas bersama dengan dosen dan teman mahasiswa, pemantapan microteaching.Dr. Muhdi, SH.M.Hum, Rektor Universitas PGRI Semarang saat memberikan pengarahan kepada mahasiswa menyatakan bahwa perlunya menekankan tentang perilaku dan karakter. “Kalau keterampilan bisa diajarkan cepat tetapi kalau karakter kebiasaan harus ditempa sejak lama. Para mahasiswa paktik harusnya menunjukkan karakter yang baik, senyum yang tulus yang melegakan siswa. Mahasiswa praktik harus menularkan karakter baik tersebut kepada siswa.” tutur Rektor.Dalam dua hari bertempat di lingkungan UPGRIS para mahasiswa partikan akan mendapatkan materi dari ilmuan dan parktisi pendidikan seperti Kepala SD, Kepala TK, Kepala SMP dan Kepala SMA.Sebanyak 2055 mahasiswa praktikan PPL dari sepeuluh pragram studi tersebut akan diterjunkan disekolah praktik pada tanggal 10 Agustus 2015.


Upacara Dies Natalis UPGRIS Ke 34

Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum. Memberikan Penghargaan Kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,S.H.,M.IP

Ratusan Guru Ikuti PLPG Di Rayon 139

$
0
0

Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menjadi penyelenggara Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2015. Pada tahun ini Sub Rayon 139 tahap pertama melatih 180 peserta terdiri dari guru TK dan SD. Selama sepuluh hari akan mendapat pendidikan dan pelatihan menjadi guru yang lebih profesional. UPGRIS sebagai lembaga pendidikan tenega kependidikan (LPTK) yang terbesar di Provinsi Jawa Tengah dipercaya oleh pemerintah untuk menyelenggarakan PLPG.  Sejumlah 56.000 guru secara nasional tahun ini yang mengikuti PLPG. Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum menyampaikan bahwa “Peran guru dalam dunia pembelajaran harus mengikuti teknologi, tidak lagi gagap teknologi. Belajar mengenal hewan tidak harus datang ke kebun binatang. Cukup duduk di ruang kelas dan seperangkat komputer terkoneksi dengan internet maka anaka bisa mengenal macam-macam binatang. Sudah Banyak aplikasi canggih dengan perangkat android anak atau siswa bisa belajar dengan menyenangkan, imbuhnya.  Pada penyelenggaraan PLPG tahun ini para peserta akan mendapat materi pendalaman Kurikulum 2013.

Dokar Bobo UPGRIS Pukau Mendikbud Dan Gubernur Jateng

$
0
0

Tidak dapat dipungkiri, saat ini banyak anak-anak yang sudah melupakannya. Bukan karena mereka tidak tertarik, tapi karena sudah tidak banyak orang tua yang mengajarkannya, sehingga anak-anak ini tidak tahu. Padahal berbagai permainan anak tradisonal ini penuh dengan nilai-nilai pembentukan karakter .

Dolanan Karo Bocah-bocah (Dokar Bobo) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)  menjadi magnet dalam pembukaan Pekan Budaya Indonesia 2015.  Hal inilah yang menjadi daya tarik para tamu undangan yang hadir dalam acara Pekan Budaya Indonesia 2015. Acara yang berpusat di Simpang Lima Semarang dan  diselenggarakan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia berlangsung meriah. Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo terkagum dengan penampilan Dokar Bobo. Seluruh budaya yang ada di Jawa Tengah unjuk gigi dalam pagelaran tersebut. Tema Pekan Budaya Indonesia 2015 adalah Harmoni Dalam Keragaman Budaya. Pekan Budaya Indonesia diselnggarakan Rabu-Senin (5-10/8).

Di tengah banyaknya permainan online dan video game, masih ingat dengan berbagai permainan anak seperti Jamuran, Sluku-sluku Bathok, Cublak-cublak Suweng, Engklek (Sondamanda), Thong-thong Bolong, Dingklik Oglak Aglik, Dakon, Lutung Kasarung, Nekeran, Betengan, Gangsingan, Bakiak hingga Egrang Batok?

Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (PP PUDNI) Regional 2 Semarang dan PG PAUD UPGRIS mencoba memperkenalkan aneka permainan tersebut dalam Dokar Bobo dihadapan masyarakat Jawa Tengah. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Purwadi, M.Pd “Dolanan Karo Bocah-Bocah ini merupakan sebuah layanan bermain untuk anak usia dini, yang menyediakan berbagai permainan tradisional untuk menstimulasi kecerdasan anak. Ada banyak nilai-nilai karakter yang diajarkan dalam permainan tersebut, seperti melatih rasa sportifitas, melatih kejujuran, kerjasama tim hingga sebagai sarana olahraga sembari bermain,” tuturnya.

 

Menu Dokar Bobo sendiri terbagi untuk anak usia 3-4 tahun dengan permainan seperti Cublak Cublak Suweng, Thong-thong Bolong, Jetungan, Kucing-kucingan, Jamuran, Lintang Ngalih hingga Uri-uri. Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, ada Lutung Kasarung, Bitingan, Mbar Suru, Dakon, Dingklik Oglak Aglik, Dakon, Lutung Kasarung, Nekeran, Betengan, Gangsingan, Bakiak hingga Sluku-sluku Bathok.

Dokar Bobo UPGRIS Pukau Mendikbud Dan Gubernur Jateng

Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum Tandatangani MoU Dengan Pemkab. Semarang

18 Agustus 2015, Ine Febriyanti Pentas Monolog Di UPGRIS


Sebut UPGRIS, Dapat Diskon 15% Tiket Garuda

$
0
0

Cukup sebut “UPGRIS” saat beli tiket Garuda, seluruh civitas akademika UPGRIS berhak mendapat diskon sebesar 15% untuk semua perjalanan di mana pun. Hal tersebut diungkapkan Rektor UPGRIS Muhdi, siang tadi, saat memberi sambutan dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman antara UPGRIS dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Hadir dalam acara tersebut General Manajer Jawa Tengah I Wayan Supartyasa.

Dalam sambutannya, Muhdi menyambut positif penandatanganan tersebut. Civitas akademika UPGRIS bisa memanfaatkan kerja sama ini untuk memudahkan mobilitas urusan kedinasan. “Dengan adanya penandatanganan ini, kami bisa melakukan perjalanan dengan Garuda, dengan biaya yang lebih murah. Masih menurut Muhdi, kini keperluan mahasiswa dan dosen untuk bepergian menggunakan pesawat sudah semakin tinggi. Selain untuk tugas dinas bagi dosen, mahasiswa kini juga kerap menggunakan pesawat untuk kegiatan studi tour. Apalagi mahasiswa tingkat S2 UPGRIS yang punya agenda ke luar negeri setiap angkatannya.

Tak ketinggalan, I Wayan Supartyasa juga menyampaikan terima kasih karena UPGRIS berkenan membuat nota kesepahaman dengan Garuda. “Kerja sama dengan institusi pendidikan perlu kami tingkatkan karena mahasiswa mulai banyak melakukan perjalanan jauh, terutama pertukaran pelajar. MoU ini juga merupakan bentuk Bakti Indonesia dalam bidang pendidikan. UPGRIS sebagai kampus yang menaruh perhatian pada dunia pendidikan dengan tangan terbuka bersedia menerima kesepahaman tersebut sebagai dukungan atas niat baik Garuda dalam membantu biaya perjalanan urusan pendidikan.

37 Pegawai Baru UPGRIS Menjalani Orientasi Kerja

$
0
0

Wajah para pegawai baru itu tampak antusias. Mereka dengan semangat mengikuti seluruh pengenalan masa orientasi kerja. Setelah beberapa waktu lalu membuka lowongan penerimaan pegawai baru, UPGRIS akhirnya menerima 37 pegawai baru. Masa orientasi ini berlangsung selama dua hari, 12-13 Agustus 2015.

Sebanyak 37 pegawai terdiri dari 5 pegawai negeri, 2 sopir, 2 administrasi, serta 28 dosen muda. Acara ini disi dengan pelbagai pelatihan, seperti kerja sama tim, GATI UPGRIS, motivasi, serta pembentukan karakter pegawai sesuai visi-misi UPGRIS.

Azizul Ghofar Candra Wicaksono, dosen jurusan Pendidikan Biologi itu terlihat serius menuliskan visi-misi pribadinya sebagai dosen muda UPGRIS sesuai instruksi pengisi materi. Ia berkeinginan untuk meneruskan pendidikan doktoral agar bisa menambah kemampuannya dalam mengajar. Sedangkan Utvi Hinda Z, salah seorang dosen baru  ingin mengamalkan GATI UPGRIS secara serius agar mampu benar-benar mengabdi bagi UPGRIS.

Salah satu pengisi, Dr Listyaningrum memberikan materi tentang bagaimana sebuah tim bekerja dengan baik. Selain bisa mengajar dengan baik, para dosen juga diwajibkan mampu bekerja sama dalam tim. Para dosen muda dan pagawai baru inilah yang kelak melahirkan lulusan UPGRIS dengan kemampuan akademik yang memadai serta kepedulian sosial dalam sebuah kerja tim. []

SIAPKAN DOSEN BARU BERKARAKTER, UPGRIS GELAR ORIENTASI KERJA

$
0
0

Demi menyiapkan dosen baru berkarakter sesuai Gati UPGRIS (Unggul, Peduli, Gigih, Religius, Integritas, dan Sinergis), UPGRIS menyelenggarakan Orientasi Kerja Pegawai Baru, 12-13 Agustus kemarin, di Gedung Pusat lt 7. Selama dua hari, para dosen akan mendapatkan pelbagai materi terkait pembentukan mindset dan etos kerja sesuai visi misi UPGRIS.

Jumlah dosen baru ada 33, dan 4 karyawan baru. Dosen baru tersebut terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR), Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi (FPMIPATI, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), serta Fakultas Teknik (FT). Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Rektor UPGRIS Dr Muhdi, yang dihadiri segenap jajaran pejabat kampus dan YPLP PT PT PGRI.

Dosen baru tersebut mendapat materi orientasi dari pelbagai pengisi yang terdiri dari pejabat struktural UPGRIS, YPLP PT PGRI, dan PGRI Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Rektor UPGRIS Dr Muhdi. Adapun materi yang disampaikan yaitu Kebijakan Universitas PGRI Semarang dan Membangun Paradigma Kerja di Lingkungan Akademik oleh Rektor UPGRIS Dr Muhdi; Kebijakan PGRI Propinsi Jawa Tengah oleh Widadi SH; Kebijakan YPLP PT PGRI Semarang oleh Dr Sudharto MA; Kebijakan Kepegawaian UPHRIS oleh Dra Wiwik Kusdaryani MPd dan Sapto Budoyo MH; Membangun Budaya Akademik oleh Dra Sri Suciati MHum dan Ir Suwarno Widodo MSi; Komunikasi oleh Desi Maulia Mpsi dan Padmi Dhyah MPsi; serta Membangun Kekuatan Diri dan Tim oleh Desi Maulia Mpsi, Padmi Dhyah MPsi, dan Dra Sri Suciati MHum.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor Dra Sri Suciati Mhum menyampaikan bahwa orientasi ini adalah untuk mengenalkan visi-misi, nilai-nilai karakter UPGRIS, serta untuk memberi kenyamanan mereka sebelum mulai terjun langsung dalam proses pengajaran di kampus. Ditemui secara terpisah, Setia Naka Andrian MPd, dosen muda jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menyampaikan antusianya karena mendapat banyak pengalaman dari orientasi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, seorang peserta bernama Maria Magdalena Sinta Wardani SS, MA.,  tidak dapat hadir karena sedang melakukan penelitian perbandingan bahasa di Cina. Hal itu membuktikan bahwa UPGRIS memang sedang menggenjot para sivitas akademika untuk terus meningkatkan kemampuan akademik maupun kerja tim.[]

163 GURU IKUTI Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru

$
0
0

Salah satu cara meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru adalah dengan mengikuti Pendidikan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Hal ini didasari dengan peraturan, di antaranya, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas PGRI Semarang, melalui Keputusan Mendiknas RI Nomor 128 /P/2013, tanggal 22 Juli 2013 tentang IKIP/Universitas PGRI Semarang, ditunjuk sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan tahun 2015.

Sebanyak 163 guru mengikuti PLPG tahap II yang diselenggarakan di Rayon 139, bertempat di Hotel Muria Semarang, dimulai dari 14 – 23 Agustus 2015. Peserta berasal dari 14 kabupaten/kota: kabupaten Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, kota Semarang dan kota Salatiga.

Peserta PLPG terdiri dari 2 rombel peserta Guru Kelas TK (59 orang) dan 4 rombel Guru Kelas SD (104). Sebagai pengisi berasal dosen Universitas PGRI Semarang, dibantu Perguruan Tinggi Mitra dari UMK Kudus, IKIP Veteran Semarang dan Unisula Semarang yang sudah memiliki Nomor Induk Asesor (NIS).

Dalam sambutannya Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menegaskan bahwa guru harus punya sertifikat profesi. Sertifikat itulah kiranya yang akan jadi pemasukan ekonomi bagi guru. Guru pun harus aktif dalam organisasi profesi agar bisa menjaga profesionalitasnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia PLPG Dra Sri Suciati MHum mengharapkan semua peserta bisa mengikuti dengan baik dan lulus 100%, mengingat pentingnya sertifikat profesi bagi guru.[]

PMB Gelombang 3 UPGRIS Terapkan One Day Service

$
0
0

PMB Gelombang 3 UPGRIS Terapkan One Day Service

Meskipun tes reguler gelombang II tahap 2 baru saja dilaksanakan, UPGRIS langsung membuka Penerimaan Calon Mahasiswa Baru Gelombang 3 dengan jalur One Day Service. Jalur One Day Service adalah proses penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan cukup dalam satu hari meliputi pendaftaran, tes, dan pengumuman.

Proses One Day Service mulai dilaksanakan pada hari selasa (18/8), namun sudah mulai dibuka pendaftaran pada hari ini (15/8). Sehingga calon mahasiswa baru UPGRIS Gelombang III bisa langsung menjalani sekian tes dan pengumuman kelulusan juga dilaksanakan pada hari yang sama.

Sementara itu, hari ini Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sedang menyelenggarakan ujian Penerimaan Mahasiswa Baru. Sebanyak 1500 peserta calon mahasiswa baru dari gelombang II tahap 2 ini serentak mengikuti tes. Pengumuman kelolosan diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2015.

Untuk penerimaan calon mahasiswa baru kali ini jurusan yang paling diminati di UPGRIS adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Jasmani, Keolahragaan, dan Rekreasi (PJKR), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi (PBSI), Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, serta Pendidikan Bahasa Inggris.

Menurut Wakil Rektor Sri Suciati, sistem One Day Service diterapkan untuk menyerap calon mahasiswa baru yang kini semakin banyak menaruh minat untuk masuk kuliah di UPGRIS. “Apalagi kini UPGRIS membuka Fakultas Teknik, di mana kini hampir 750rb sarjana teknik bekerja di luar bidangnya. Maka sebenarnya ini peluang bagus, dan UPGRIS telah membuka program studi tersebut”, ungkap Suciati saat meninjau peserta ujian PMB, pagi tadi.

Dengan sistem One Day Service diharapkan UPGRIS sanggup menjaring calon mahasiswa yang ingin ambil jurusan Teknik Sipil, Mesin, Elektro, Lingkungan, Arsitektur, Informatika, dan Teknologi Pangan ini. []

Viewing all 2989 articles
Browse latest View live