Quantcast
Channel: Upgrismg
Viewing all 2989 articles
Browse latest View live

UKM Perisai Diri Lantik Anggota Baru

$
0
0

Pada Sabtu (1/11) UKM Perisai Diri mengadakan upacara pelantikan anggota baru, di halaman parkir Balairung Universitas PGRI Semarang. Upacara tersebut dibuka oleh pembina sekaligus pendiri UKM, Ir. Suwarno Widodo, M.Si.
Perisai diri merupakan wadah bagi mahasiswa untuk membangun pribadi yang unggul dan tangguh.


Tematik Ekspo

$
0
0

Fakultas Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam menyelenggarakan ekspo kewirausahaan dengan tajuk “Tematik Wkspo” di halaman Parkir Gedung Utama, Sabtu (1/11).
Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan.

ORASI BUDAYA SUJIWO TEJO PUKAU MAHASISWA UPGRI SEMARANG

$
0
0

UNIVERSITAS PGRI – Penampilan Sujiwo Tejo dengan membacakan puisi berjudul “Tapi” dari Sutardji Calzoum Bachri. “Aku bawakan bunga padamu/ tapi kau bilang masih/ aku bawakan resahku padamu/ tapi kau bilang hanya…”.
Dia membacakan puisinya diiringi alunan musik yang lembut, mahasiswa yang menyaksikan menyaksikan seksama.
Sudjiwo Tedjo membawakan puisi itu dengan berbagai gaya. Yaitu gaya Redra dan Sutardji saat membaca puisi. Saat menirukan Rendra dia acungkan kepalan tangan kanannya ke atas.
Adapun saat menirukan Sutardji, topinya dilepas dan rambut panjangnya dibiarkan terurai. Dengan lantang dan cepat dia membacakan puisi itu. Penonton tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan.
Sekitar 3000 mahasiswa yang memadati ruang Balairung Universitas PGRI, Selasa pagi (28/10/2014), tidak ada yang beranjak dari kursi hingga pertunjukan.
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi, SH, M.Hum mengatakan bahwa, orasi budaya kali ini merupakan kegiatan serangkaian bulan bahasa dan sastra 2014. Menurut Rektor, pihaknya sengaja mengundang Sudjiwo Tedjo karena kepakarannya terhadap bahasa dan budaya.
“Kalau saya undang yang lain belum tentu aula penuh. Sudjiwo Tedjo adalah seniman yang menguasai berbagai bahasa, seperti Jawa, Sunda, Madura dan sebagainya. Bahasa Indonesia tetap menjadi yang utama,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut Plt Ketua PGRI Jateng Widadi, SH, Ketua Yayasan YPLP-PT PGRI Dr. Sudharto, MA, dan dosen karyawan di lingkungan universitas PGRI.

POS DAYA BINAAN UNIVERSITAS PGRI SEMARANG TERBAIK KE 2 SE JATENG

$
0
0

Rabu (05/11/2014) Posdaya Kusuma Jaya, binaan Universitas PGRI Semarang ditetapkan sebagai juara Posdaya terbaik ke 2 seJawa tengah.
Penyerahan piagam dan uang pembinaan tersebut diserahkan langsung Ketua yayasan damandiri Prof . Haryono Suyono.

Acara berlangsung di gedung Sudharto Universitas Diponegoro bersamaan dengan dies natalis universitas tersebut.

Prof . Haryono Suyono dalam sambutannya mengatakan, Damandiri terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan potensi keluarga dan masyarakat untuk menciptakan peluang kerja. Menurutnya, hal itu sesuai dengan program pemerintah dalam upaya menekan angka kemiskinan.

Sementara itu kepala Pusat Pengembangan KKN Drs. Sudargo, M.Si mengatakan bahwa penilaian tersebut meliputi cerdas cermat, wawancara, laporan kegiatan, presentasi, dan banyaknya kegiatan serta administrasinya.

Hadir dalam acara tersebut Rektor Universitas Diponegoro. Rektor Universitas PGRI, dan Undangan lainnya.

REKTOR UNIVERSITAS PGRI LUNCURKAN UP RADIO 98. 50 MEGA HEZ FM

$
0
0

     Selasa (11/11/2014), Bertempat di studio lantai dasar Gedung Pusat Jl Sidodadi Timur, UP Radio milik U-PGRI di resmikan keberadaannya oleh rektor Universitas PGRI dan ketua yayasan YPLP-PT Dr. Sudharto, MA dengan jargon THE MEANING STATION.

       UP   radio merupakan stasiun radio yang menjadi sarana media kampus berwawasan hiburan dan pendidikan. UP-radio 98.50 Hez FM menjangkau siaran wilayah Jawa Tengah di antaranya semarang, kendal, weleri, demak, dan Solo.

     Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi, SH. M.Hum mengharapkan kebutuhan akan media penyiaran radio bisa tersosialisasi secara benar.

UP radio 98. 50 Mega Hez FM siap bersaing dengan dunia penyiaran lainnya serta akan menjawab informasi penting pada masyarakat luas melalui pola siaran baik mengenai hiburan, pendidikan dan secara khusus menjadi wadah mahasiswa dalam menyalurkan bakat dan minat di dunia penyiaran, Katanya.

     Peresmian UP radio 98. 50 Mega Hez FM  Universitas PGRI  ditandai dengan penguntingan pita oleh ketua YPLP-PT Universitas PGRI Dr. Sudharto, M.A.

     Turut hadir dalam acara ini, antara lain, wakil Rektor I, II, III, dan IV. Hadir pula para dekan di lingkungan Universitas PGRI

GURU BESAR UNIVERSITAS AARHUS DENMARK LAKUKAN KUNJUNGAN KE UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

$
0
0

Prof. Erik Juul Guru Besar Ilmu Keolahragaan dan Jasmani Universitas Aarhus Denmark, Rabu 10/12//2014, berkunjung ke Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Olah Raga Universitas PGRI Semarang, kunjungan ini adalah dalam rangka menjalin kerja sama antar ke dua perguruan tinggi.
Dalam kunjungan sehari ke Universitas PGRI Semarang Prof. Erik Juul juga melakukan beberapa kegiatan, diantaranya memberikan kuliah umum tentang keolahragaan.
Menurut Prof. Erik Juul “Denmark menjadi salah satu negara yang memandang kebugaran jasmani sangat penting. Mereka beranggapan semakin bugar tubuh seseorang, tingkat kesehatannya kian prima sekaligus otaknya bekerja baik. Pemerintah negara Skandinavia itu juga mewajibkan warganya mengambil kesempatan 60 menit dalam sehari untuk menjaga kebugaran”.
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi SH, Hum, mengakui kedatangan Erik bagian dari keinginan untuk menjajaki kerja sama dengan Universitas Aarhus. Universitas PGRI Semarang terus memperkuat jejaring internasional termasuk dengan banyak kampus ternama di Eropa. Mudah-mudahan Universitas Aarhus Denmark bisa menjalin kerjasama dengan Universitas PGRI semarang dengan baik, terutama dalam pertukaran antar mahasiswa,”jelasnya.

DOLANAN KARO BACAH-BOCAH

$
0
0

“Tidak dapat dipungkiri, saat ini banyak anak-anak yang sudah melupakannya. Bukan karena mereka tidak tertarik, tapi karena sudah tidak banyak orang tua yang mengajarkannya, sehingga anak-anak ini tidak tahu. Padahal berbagai permainan anak tradisonal ini penuh dengan nilai-nilai pembentukan karakter,” papar Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi SH MHum disela Promosi Implementasi Model Dolanan Karo Bocah (Dokar Bobo) di Wisma Perdamaian Komplek Rumah Dinas Gubernur Jateng, Minggu (21/12).

Di tengah banyaknya permainan online dan video game, masih ingat dengan berbagai permainan anak seperti Jamuran, Sluku-sluku Bathok, Cublak-cublak Suweng, Engklek (Sondamanda), Thong-thong Bolong, Dingklik Oglak Aglik, Dakon, Lutung Kasarung, Nekeran, Betengan, Gangsingan, Bakiak hingga Egrang Batok?
Menyikapi hal tersebut, Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (PP PUDNI) Regional 2 Semarang dan PG PAUD UPGRIS mencoba memperkenalkan aneka permainan tersebut dalam Dokar Bobo. “Dolanan Karo Bocah-Bocah ini merupakan sebuah layanan bermain untuk anak usia dini, yang menyediakan berbagai permainan tradisional untuk menstimulasi kecerdasan anak. Ada banyak nilai-nilai karakter yang diajarkan dalam permainan tersebut, seperti melatih rasa sportifitas, melatih kejujuran, kerjasama tim hingga sebagai sarana olahraga sembari bermain,” tandasnya.
Kepala PP PUDNI Regional 2 Semarang Ade Kusmiadi, menambahkan Dokar Bobo juga bisa menjadi sarana anak untuk bermain, sekaligus mengembangkan kemampuannya dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. “Model permainan ini dikembangkan oleh PP PUDNI Regional 2 Semarang, dan setiap hari Minggu dalam car free day didepan Masjid Baiturahman Semarang, anak-anak kita ajak bermain bermacam-macam permainan tradisional dengan penuh kegembiraan dipandu mahasiswa PG PAUD UPGRIS,” terangnya.
Menu Dokar Bobo sendiri terbagi untuk anak usia 3-4 tahun dengan permainan seperti Cublak Cublak Suweng, Thong-thong Bolong, Jetungan, Kucing-kucingan, Jamuran, Lintang Ngalih hingga Uri-uri. Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, ada Lutung Kasarung, Bitingan, Mbar Suru, Dakon, Dingklik Oglak Aglik, Dakon, Lutung Kasarung, Nekeran, Betengan, Gangsingan, Bakiak hingga Sluku-sluku Bathok.
Ketua PPK Kota Semarang yang juga istri Walikota Semarang, Tia Hendrar Prihadi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Drs Bunyamin MPd yang hadir dalam kesempatan tersebut juga sangat mengapresiasi Dokar Bobo. Dirinya juga berharap permainan tradisional tersebut bisa diterapkan di berbagai sekolah PAUD yang ada di Kota Semarang.

SEMINAR KEBANGSAAN ANTAR GENERASI

$
0
0

“Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Penerus Pembudayaan Pancasila Jateng secara konsisten selalu menyatakan Pancasila merupakan dasar negara, bukan pilar. Sedangkan empat Pilar Kebangsaan yang dirumuskan DHD 45 Jateng yakni Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika,”papar Ketua Umum DHD 45 Jateng Drs H Soeparto Tjitrodihardjo,dalam Seminar Antar Generasi tentang Wawasan Kebangsaan di Auditaorium Gedung Pusat Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Selasa (23/12).
Dirinya menambahkan, terlepas perdebatan apakah Pancasila sebagai dasar atau pilar negara, menurutnya yang terpenting sekarang bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan praktek penyelenggaraan negara. “Kalau kita konsekuen dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila,mestinya kita akan menjadi sosok pribadi yang memiliki religiusitas (sila pertama), rasa perikemanusiaan (sila kedua), semangat persatuan (sila ketiga),sikap mengedepankan musyawarah mufakat (sila keempat) dan keadilan sosial (sila kelima).Namun ternyata masih banyak kasus di Indonesia, yang memperlihatkan kita tidak atau belum memiliki jadi diri berbasis Pancasila dan Empat Pilar Kebangsaan,” tegasnya.
Sementara itu Guru Besar UPGRIS Prof Dr H AT Soegito SH MHum memaparkan perlu adanya revitalisasi Pancasila dan UUD 1945, pendidikan politik bagi seluruh warga negara Indonesia,komitmen para pemimpin dan elite politik, keteladanan pemimpin dan elite politik,pembinaan karakter bangsa, revolusi menyal dan pemberantasan KKN, agar Pancasila dapat diemplementasikan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, pembicara lainnya, Guru Besar UGM Prof Dr H Kaelan MS menjelaskan, pokok revitalisasi Pancasila menuju bangsa Indonesia yang bermartabat meliputi tiga dimensi,yakni sistem nilai,sistem sosial dan wujud fisik dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat.”Pengaruh individualisme,priomodalisme dan fanatisme golongan ras atau pun agama kian kuat,karena itu perlu pembudayaan dan internalisasi dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia,” terangnya. Selain ketiganya, seminar yang diikuti ormas kepemudaan,dosen PPKN, kepala sekilah serta perwakilan BEM PTN/PTS se-Jateng tersebut juga mengadirkan RektorUPGRIS Dr Muhdi SH MHum sebagai moderator


SOSIALISASI PERMAINAN TRADISIONAL

KETHOPRAK MAHASISWA UPGRIS PUKAU MASYARAKAT REMBANG

$
0
0

Sabtu (9/1/2014). Kesenian tradisional kethoprak khas pantura yang di bawakan mahasiswa jurusan bahasa Jawa Universitas PGRI Semarang sangat memukau penonton. Hal ini dibuktikan dengan sambutan antusias dari masyarakat sekitar yang sejak sore memadati lapangan gedhangan kabupaten Rembang tempat panggung pementasan digelar.
Seiring perkembangan zaman, kethoprak ternyata masih sangat digemari masyarakat, terutama di kawasan pantai utara timur Jateng. Kenyataan inilah yang mendasari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni jurusan bahasa Jawa Universitas PGRI Semarang tertarik untuk menggelar pementasan aneka kesenian tradisional dan kethoprak di Desa Gedangan Kecamatan Kota Kabupaten Rembang.
Berbagai bentuk kesenian tradisonal rakyat dipentaskan di lokasi diantaranya reog ponorogo, jathilan, tari gambyong, orek-orek khas pantura, serta kethoprak dalam kemasan setting panggung yang ciamik. Gelak tawa warga yang antusias menonton tiap babak sesekali bergemuruh saat sejumlah pemain ketoprak yang merupakan mahasiswa dari Semarang melontarkan guyonan maupun gesture kocak di atas panggung.
Kepala Desa Gedangan, Sodiq mengapresiasi langkah mahasiswa untuk mengelar pementasan ketoprak tersebut. ’’Masyarakat Desa Gedangan bahkan dengan tangan terbuka meminta kepada mahasiswa agar pertunjukan di Desa Gedangan tidak hanya digelar kali ini saja. Tapi di tahun-tahun mendatang, masyarakat siap menerima mahasiswa untuk pentas lagi,’’ tandasnya
Wakil Dekan II FBBS (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni) Seno Warsito ditemui di sela-sela pementasan menjelaskan kegiatan pentas seni di Kabupaten Rembang kali memiliki tujuan aplikasi terhadap keilmuan yang selama di perkuliahan dengan praktik langsung di tengah masyarakat. “Mahasiswa diharapkan dapat meneruskan tradisi kesenian kebudayaan jawa, baik dalam bermasyarakat ataupun saat dia terjun di berbagai disiplin pekerjaan.
Acara tersebut juga mendapat dukungan ketua YPLP-PT Dr. Sudharto MA serta Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi SH, M.Hum.

LAGI, UPGRIS TERIMA DAMANDIRI AWARD

$
0
0

Lagi, untuk kedua kalinya dan secara berturut-turut UPGRIS (Universitas PGRI Semarang) menerima penghargaan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) Award sebagai perguruan tinggi penggerak pemberdayaan keluarga, Kamis (15/1/2015). UPGRIS dianggap berhasil memberdayakan posdaya binaan di sejumlah lokasi. Penghargaan diberikan langsung oleh Prof. Haryono Suyono, ketua Yayasan Damandiri kepada Dr. Muhdi, SH MHum bersama 13 pimpinan perguruan tinggi lain seperti UNNES, IPB, UPI, UNY, UNS, dll.

“Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada LPPM UPGRIS atas kerja kerasnya membina Posdaya di masyarakat. Penghargaan ini merupakan pengakuan oleh yayasan Damandiri atas kerja kami mendampingi masyarakat. Tentu tidak mudah prestasi tersebut diraih apalagi secara berturut-turut mengingat harus bersaing dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta. Ada perguruan tinggi yang pada tahun kemarin dapat penghargaan tetapi pada tahun ini tidak dan sebaliknya. Alhamdullilah kita bisa mempertahankannya pada tahun ini dan akan berusaha mempertahankanya terus di tahun-tahun yang akan datang.” tutur Muhdi.
Kali ini penghargaan diberikan di Kampus Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) dalam rangka perhelatan peringatan HUT Yayasan Damandiri ke 19 yang diselenggarakan rapat koordinasi mitra yayasan Damandiri dan pemberian penghargaan Posdaya terbaik Nasional.

Penghargaan serupa juga diterima oleh UPGRIS pada tahun 2014 lalu dalam rangkian acara HUT ke 18 Yayasan Damandiri sekaligus rangkaian kegiatan konvensi posdaya dan rakernas mitra di UGM.

Pada malam penghargaan yang diselenggarakan di balairung UNS tersebut diberikan penghargaan dari berbagai kategori yaitu: kategori pemerintah kabupaten dan kota diterima 18 bupati/walikota. Hadir wali kota dan bupati yang menerima antara lain Wali Kota Bogor, Wali Kota Yogyakarta, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang dll. Untuk kategoru organisasi Sosial Kemasyarakatan diterima LKKS Sumatera barat, ketua TP PKK DKI Jakarta, ketua TP PKK Kota Bekasi, ketua TP PKK Kota Metro, Provinsi Lampung. Untuk kategori tokoh masyarakat diterima oleh Dr Ir Suseno Sukoyono MM (kepala badan Pengembangan SDM Kementrian Perikanan dan Kelautan), Dr. Bambang Purwantara (Direktur SEAMEO BIOTROP), Dr. budi Leksono (Yayasan Wahana Bakti Sejahtera Semarang), Drs. Tabrani MM (Ahli Budi Daya Rumput Laut UPS). Kategori perguruan tinggi diterima oleh 14 perguruan tinggi termasuk UPGRIS. Kategori keuangan diterima oleh 5 lembaga, kategori lembaga Senkudaya diraih oleh Koperasi Sekunder Projo Taman Sari, Batul, dan terakhir kategorilembaga usaha diterima oleh PT Holcim Indonesia tbk.

Dalam acara tersebut juga dihadirkan 19 Posdaya terbaik tingkat nasional yang menjadi pemenang lomba tingkat regional. Dalam lomba tingkat nasional Posdaya binaan UPGRIS yaitu Posdaya Kusuma Jaya Sidoluhur, Perum Tlogosari, Muktiharjo Kidul RW VI masuk dalam 8 besar Posdaya terbaik dan menyabet juara satu salah satu kategori yang dilombakan yaitu kesenian.

MEMACU GAIRAH DOSEN MENELITI

$
0
0

“Untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian seperti yang tertera pada Undang- Undang No 20 Pasal 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dituntut untuk memiliki dosen yang kompeten serta mampu menyusun proposal, melaksanakan penelitian, mendesiminasikan hasil penelitian dan pada akhirnya menghasilkan berbagai bentuk kekayaan intelektual (KI). Penelitian harus dilakukan secara professional dengan prinsip-prinsip akuntabel, jaminan mutu dan transparan,” papar Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum di kampus UPGRIS Sidodadi, Rabu (21/1).

Jumlah penelitian yang dilakukan dosen, menjadi salah satu indikator mutu pendidikan sebuah perguruan tinggi. Hal tersebut yang mendasari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) untuk mendorong dosen meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dirinya mengungkapkan dari tahun ke tahun, jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan melalui LPPM UPGRIS terus meningkat. Secara berurutan jumlahnya pada 2012 sebanyak 10 judul penelitian dan 4 judul pengabdian masyarakat, 2013 menjadi 21 penelitian dan 5 pengabdian, 2014 sebanyak 32 penelitian dan 9 pengabdian, serta pada 2015 ini menjadi 50 penelitian dan 16 pengabdian.

Hal tersebut seiring dengan semakin meningkatnya dana hibah desentralisasi dari Dikti,dari Rp 732 juta pada 2012, menjadi Rp 2,6 miliar pada 2015. “Selain itu sejak 2012 lalu UPGRIS telah memperoleh status madya dalam penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain dana hibah, berbagai penelitian yang dilakukan dosen namun tidak lolos Dikti tetap kita perhatikan. Jika topik yang dibahas tersebut menarik, penelitian mereka kemudian dibiayai oleh universitas,” tambahnya.

Lebih lanjut, dirinya berharap dengan semakin meningkatkan dana yang diterima, diiringi dengan mutu dan tanggung jawab penelitian yang dilakukan. “Kita dorong mereka untuk melakukan penelitian yang tepat guna, sehingga bisa diterapkan kedalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Selama ini berbagai penelitian yang sudah dilakukan, kita coba terapkan dalam pelaksanaan KKN Posdaya yang sudah berjalan di berbagai tempat bersama Yayasan Damandiri,” imbuh Muhdi.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPGRIS Ir Suwarno Widodo MSi menambahkan selain mendapat dana hibah, pihaknya juga dipercaya untuk mengadakan kajian masalah dari berbagai instansi pemerintah atau swasta. “Kita juga meningkatkan pemberdayaan dan ikut mensukseskan program gerdu kempling maupun dalam pengkajian UMKM dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM),” terangnya.

Kedepan pihaknya juga akan mendorong penelitian dan pengabdian masyarakat pada pengembangan sumberdaya manusia melalui pendidikan karakter dalam rangka mensukseskan revolusi mental, disamping pengembangan pangan berbasis potensi lokal, pengembangan teknologi informasi, pengembangan energi dan transportasi, kependudukan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari bencana.

UPGRIS TERIMA DAMANDIRI AWARD

SUASANA BELAJAR DI LAB. FISIKA

Laboratorium Teknik Mesin


Suasana Belajar Mahasiswa Teknologi Pangan

Geguritan Oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa

PENDAFTARAN DAN SELEKSI TEAM SEPAKBOLA UPGRIS

2153 MAHASISWA UPGRIS KKN DI 5 KABUPATEN/KOTA JAWA TENGAH

$
0
0

Rabu (4/12/2015) Rektor Universitas PGRI Semarang melepas mahasiswa peserta KKN di halaman Gedung Utama kampus setempat. KKN kali ini bertema “peran posdaya dalam mengembangkan kabupaten/kota kota layak anak untuk mewujudkan kelurahan/desa mandiri”.
Dalam sambutannya Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi, Sh, M.Hum mengatakan: KKN adalah wahana transfer keilmuan. Bagaimana seorang mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan yang didapat selama kuliah. Kami memang kurang sepakat bila KKN diganti memakai mata kuliah tertentu,’’ kata Rektor usai melepas kontingen KKN semester genap 2014/2015.
KKN sekarang berwujud tematik pos pemberdayaan keluarga (posdaya). Penerapan KKN model ini sangat tepat. Lebih-lebih jika KKN dikaitkan dengan penerapan teknologi tepat guna. Mahasiswa bisa berkreasi melalui banyak ide untuk memberdayakan masyarakat.
Kepala Pusat Pengembangan KKN UPGRIS Drs Sudargo MSs mengatakan, 2153 mahasiswa siap diterjunkan ke berbagai daerah, seperti Kota Semarang, kabupaten Demak, kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan, dan kabupaen Pati. ’Kami menerjunkan mereka ke 14 kecamatan. Mereka kemudian menyebar menuju 139 desa dan kelurahan.
Acara pelepasan di hadiri oleh pejabat struktural Universitas PGRi antara lain WR 1, WR 2, WR 3, WR 4, dan dekan. Turut hadir dosen pembimbing lapangan.

UPGRIS Gelar PPL Internasional

$
0
0

Sebanyak sembilan mahasiswa Universiti Tek¬nologi Ma¬layasia (UTM), melak¬sana¬kan praktik pengalaman la¬pang¬an (PPL) internasional di tiga sekolah di Ko¬ta Semarang. Selama se¬bulan me¬reka akan mengajar dan menerapkan ilmu di SMAN 1 Semarang, SMKN 7 Semarang, dan SMKN 6 Semarang. Kegiatan ini meru¬pa¬kan program tahun keempat antara Universitas PGRI Ssemarang (UPGRIS) dengan UTM Malaysia.

”Kerjasama yang kita jalin ini sudah berlangsung selama empat tahun. Selain mahasiswa UTM Malaysia bisa melalukan PPL Internasional di Semarang, para mahasiswa UPGRIS juga melakukan hal sama di Johor Baru. Kita juga menjalin kerjasama dibidang penelitian, pertukaran mahasiswa serta pengabdian masyarakat,” papar Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum disela penerimaan delegasi UTM Malaysia di kampus UPGRIS Sidodadi, Sabtu (14/2).

Dirinya mengungkapkan dengan adanya PPL Internasional ini, mahasiswa UTM Malaysia akan mendapat pengalaman baru, dengan latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda.”Ini bagus untuk membentuk kepribadian dan karakter mereka, sehingga mental sebagai seorang guru akan teruji,” tambahnya.

Lebih lanjut, Muhdi menambahkan kedepan juga akan ada penjajakan kerjasama antara Dinas Pendidikan Kota Semarang dengan Dinas Pendidikan Johor Baru, yang nantinya difasilitasi UPGRIS.

Setiausaha Jawatan Kuasa Latihan Praktik Fakulti Pendidikan UTM Nor Fadila Mohd Amin, mengapresiasi positif kerjasama yang sudah dilakukan pihaknya dengan UPGRIS selama ini, khususnya dalam bidang PPL Internasional.

“Sepulang mereka ke Malaysia, ada banyak ilmu dan pembelajaran yang diperoleh oleh mahasiswa UTM. Selain kemampuan mengajar mereka yang meningkat, kemampuan berkomunikasi juga bertambah. Selain itu kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru juga patut diacungi jempol,” paparnya.

Dirinya berharap kerjasama yang sudah terjalin baik selama ini bisa terus ditingkatkan dan diperluas, tidak hanya di fakultas pendidikan saja namun juga melingkupi fakultas yang lain. “Seperti tadi disampaikan, kita juga berencana akan melakukan kerjasama dengan Fakultas Teknik UPGRIS. Mudah-mudahan hal tersebut bisa segera terwujud,” pungkasnya. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Disdik Kota Semarang Dr Soedjono,serta perwakilan sekolah yang akan menjadi tempat PPL Internasional.

Viewing all 2989 articles
Browse latest View live