Quantcast
Channel: Upgrismg
Viewing all 2989 articles
Browse latest View live

PERPUSTAKAAN TAK SEKEDAR GEDUNG DAN BUKU

$
0
0

“Saat ini banyak sekolah mulai dari tingkat SD mendirikan gedung perpustakaan. Itu artinya telah tumbuh kesadaran di masayrakat tentang pentingnya buku. Namun gedung dan buku tersebut tidak ada artinya jika tanpa pengelolaan perpustakaan yang baik. Gedung bisa mangkrak dan buku-buku lembab berdebu. Maka diklat kepala perpustakaan sekolah/madrasah pola 300 jam ini menjadi sangat penting.”

Hal tersebut disampaiakn oleh Kepala Lembaga Pembangunan Pendidikan dan Profesi Guru (LP3G) Dr. Listyaning Sumardyani, M.Hum atau yang akrab disapa Bu Lis. di sela-sela diklat perpustakaan sekolah/madrasah pola 300 Jam yang diselenggarakan oleh LP3G pada 18 Februari hingga 6 April 2015 di Gudung P4G UPGRIS Jl. Sriwijaya no. 33 Semarang.

Bu Lis menambahkan bahwa latar belakang diselenggarakannya Diklat ini adalah adanya peraturan yang mengharuskan kepala perpustakaan dijabat oleh orang yang memiliki kompetensi yakni pustakawan atau ahli dalam bidang perpustakaan. Permendiknas No. 25 Tahun 2008 mengatakan bahwa kepala perpus sekolah atau madrasah majib memiliki sertifikat kompetensi tentang pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. UPGRIS memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan hal tersebut.

Dra. Sri Suciati, M.Hum Wakil Rektor I, bidang akademik dan kerjasama yang juga menjadi salah satu narasumber dalam diklat tersebut menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya diklat ini adalah mendorong terciptanya pustakawan sekolah/madrasah yang update terhadap hal-hal baru tentang perpustakaan, meningkatkan pengeloaan perpustakaan, memperkenalkan teknologi otonomi perpustakaan, dan melatih kemampuan penelitian dibidang perpustakaan.

Selama diklat berbagai materi, keterampilan diberikan kepada peserta. Ada teori sekaligus praktik, ada penugasan agar peserta menguasai. Materi tersebut antara lain; kepemimpinan perpustakaan berkarakter, menajemen perpustakaan, profesionalitas, pembinaan koleksi, pengembangan perpustakaan, administrasi, lkasifikasi, katalogisasi, jasa referensi, dll.

LP3G menyelenggarakan diklat ini satu semester sekali. Untuk angkatan ini diikuti oleh 32 peserta yang sebagian besar dari Jawa tengah dan satu peserta yaitu Dr. R. Sumarsono S. IP. M.E dari SMAN 5 Merugun Prov Jambi.


MENYEBARKAN VIRUS KEMANUSIAAN

$
0
0

“Para siswa yang mengikuti kegiatan seperti Palang Merah Remaja (PMR) harus diberi apresiasi lebih. Kegiatan seperti PMR adalah kegiatan yang membentuk karakter remaja.” Hal tersebut disampaikan oleh Dr Muhdi SH MHum, rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dalam pembukaan Youth Volunteer Competition yang diselenggarakan oleh Unit Kegatan Mahasiwa KSR UPGRIS pada Minggu 22 Februari 2015 di Gedung Pusat Jl. Sidodadi Timur No 24 Semarang.

Sementara itu, rektor menyayangkan menurunnya anggota kegiatan PMR di sekolah karena kurangnya dana. “Sementara dana dari pemerintah kurang tetapi tidak boleh memungut biaya dari anak. Inikan tidak ada solusi? makanya solusi agar kegiatan yang membentuk karakter ini harus dicari.” ujarnya.

Di hadapan para peserta yang datang dari 33 sekolah di Jawa Tengah ini Muhdi mengngkapkan kebahagiaan dan kebanggaannnya berada di tengah-tengah mereka. “Saya sangat bergembira berada di tengah-tenah Anda. Ketika anak-anak lain bermain, Anda berpikir membantu kemanusiaan. Anda adalah anak-anak dan pemuda-pemuda yang berpikir dan bertindak melampau zamannya. berperilaku di atas rata-rata. Anak-anak muda seperti inilah yang anak menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang.”

Acara yang diselenggarakan dua tahun sekali ini mengambil tema: meningkatkan jiwa kemanusiaan dengan sportif, mandiri, inivatif, loyal, dan edukatif. berbagai perlombaan akan diujikan seperti pertolongan pertama, perawatan keluarga, dll.

Sementara itu Prof Dr Hardani Widiastuti, dari perwakilan PMI Kota Semarang mengajak kepada peserta untuk menyebarkan virus kemanusiaan di lingkungannya. Seorang relawan sejati harus mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan, tidak mudah berprasangk,a dan menyalahkan orang lain. “Jika kalian membantu orang lain, maka kalian akan dibantu orang lain. tidak boleh pamrih dan sisi empati yang harus didahulukan.” tutupnya.

Diklat Kepala Perpus Sekolah Dan Madrasah

Youth Volunteer Competition

Kampus Tiga UPGRIS

Empat Dekan Dilantik

$
0
0

Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi SH MHum mengingatkan jajarannya agar jangan menyalahgunakan wewenang dan jabatan. Sebagai seorang pendidik, jabatan yang diemban merupakan sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan secara moral, etika dan hukum.
“Salah satunya, jangan menerima bentuk apapun yang berkaitan dengan gratifikasi. Seorang dekan harus bisa melayani kebutuhan stakeholder yakni mahasiswa, para pegawai yang ada dibawahnya hingga lembaga yang dipimpin,” paparnya disela-sela Pelantikan Dekan Periode 2015-2019 di kampus UPGRIS Jl Sidodadi Semarang, Senin (2/3).

Menurutnya ada lima nilai yang secara bersama-sama harus dilaksanakan yakni unggul, peduli, gigih, religius, integritas dan sinergis.”Nilai-nilai ini akan membawa UPGRIS menjadi universitas yang unggul dan berjatidiri. Tidak hanya pengabdian namun juga peneladanan bagi masyarakat. Universitas yang besar bukan dilihat dari jumlah mahasiswa, atau prodi yang ada, namun karena kemanfaatannya,” terangnya.

Selain itu ada empat pola pikir yang harus diterapkan dalam memimpin fakultas, yaitu pola pikir terbuka, terencana, mutu dan pola pikir melayani.”Pemimpin harus memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai masukan dan aspirasi, mereka juga harus memiliki program dalam mengembangkan fakultas masing-masing. Semua itu bisa diperoleh dengan peningkatan mutu, kualitas dan keunggulan yang ada. Paradigma melayani harus dikembangkan agar keberadaan pemimpin bisa dirasakan kepemimpinannya,” tegas Muhdi.

Sementara itu Ketua YPLP Perguruan Tinggi PGRI Semarang Dr Sudharto MA berpesan bahwa profesi pendidik bukan untuk mencari jenang namun jeneng. “Berkecimpung di dunia pendidikan bukan untuk mencari kekayaan, namun untuk pengabdian kepada masyarakat. Saya berharap dengan dilantiknya dekan baru ini, bisa mendorong UPGRIS ke arah yang lebih baik, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan serta akreditasi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut dilantik sebagai pejabat baru yakni Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Agus Suharno MSi, Dekan Fakultas Pendidikan IPS dan Keolahragaan (FPIPSKR) Dra Titik Haryati MSi, Dekan Fakultas Matematika IPA dan Teknologi Informasi (FPMIPATI) Intan Indati MPd serta Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Dra Asropah MPd.

Alumni UPGRIS Raih Beasiswa Ke Tiongkok

$
0
0

Dua mahasiswa lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil meraih beasiswa pendidikan S2 di Newhuadu Busines School, Fuahou City, Tiongkok. Mereka yakni Sadam Pamungkas dan Umi Fadhilah, mendapat kesempatan tersebut setelah berhasil menyisihkan puluhan peserta lainnya dari berbagai universitas di Jateng.

“Kita patut bersyukur atas keberhasilan mahasiswa kita meraih beasiswa ini, dari UPGRIS sendiri ada tiga yang berhasil diterima dari lima wakil yang dikirim, namun sayang salah satunya saat ini sedang sakit sehingga tidak bisa berangkat. Kita berharap dia bisa segera menyusul setelah sembuh,” papar Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum, saat menerima keduanya di kampus UPGRIS Jalan Sidodadi Timur, kemarin.

Dirinya berharap kesempatan berharga yang berhasil diraih keduanya, bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.”Bukan bermaksud merendahkan, namun jika tidak mendapat beasiswa, akan sulit bagi kita untuk bisa belajar ke luar negeri. Apalagi biaya per tahunnya mencapai 46 ribu Yuan atau sekitar Rp 160 juta. Kesempatan untuk meraih pengalaman, menjalin relasi hingga meningkatkan taraf hidup terbuka lebar, saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan bijaksana,” terangnya.

Umi Fadhilah mengungkapkan keberhasilan mereka dalam mencapai beasiswa tersebut juga tidak terlepas dari peran serta UPGRIS, dalam mendorong mahasiswanya agar terus maju kedepan. “Sebelumnya ada seleksi internal yang dilakukan oleh pihak universitas, selanjutnya ada lima yang terpilih untuk bisa mengikuti tahap selanjutnya, yang dilakukan oleh perusahaan yang meminta. Kemudian terpilih kita berdua,” paparnya.

Oleh perusahaan asal Tiongkok yang mempunyai cabang di Indonesia tersebut, mereka kemudian mendapat tugas belajar selama dua tahun. Untuk selanjutnya mendapat ikatan dinas kerja selama tiga tahun.

Sementara, Sadam berharap nantinya setelah usai melaksanakan ikatan dinas, mereka bisa berbagi ilmu yang didapat dengan adik-adik angkatan di UPGRIS. “Mudah-mudahan pengalaman dan kisah kita bisa memberi inspirasi kepada adik-adik kita, untuk bisa meraih yang lebih dari yang kita capai,” pungkasnya

UPGRIS Meluaskan Kerjasama Internasional

$
0
0

Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) terus meningkatkan kerjasama pendidikan dengan berbagai universitas internasional, guna meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan. Setelah sebelumnya menjalin kerjasama dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), kali ini melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pendidikan Guru (IPG) Malaysia.

“Kerjasama yang kita lakukan meliputi enam pokok kegiatan, pertama yakni pertukaran mahasiswa. Nantinya mahasiswa dari kedua perguruan tinggi saling bertukar praktik mengajar atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kita melihat ada ada tujuh program studi yang bisa menjalankan kegiatan ini diantaranya, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Bimbingan Konseling, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan hingga Pendidikan Matematika,” papar Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum, disela penandatanganan MoU dengan IPG Malaysia di kampus UPGRIS Jalan Sidodadi Timur Semarang, Selasa (3/3).

Selain itu, kerjasama juga meliputi pertukaran dosen, kerjasama penelitian, pertukaran publikasi ilmiah serta pembimbingan mahasiswa. “Nantinya para dosen juga bisa saling bertukar mengajar atau pun melakukan pelatihan singkat, demikian juga dengan pertukaran publikasi ilmiah yang bisa diunggah di masing-masing jurnal ilmiah yang dikelola. Tidak hanya itu, kita juga bisa melakukan penelitian atau kegiatan bersama,” tambah Rektor.

Muhdi menambahkan, dalam waktu 1-2 bulan kedepan pihaknya juga akan melakukan kunjungan balasan ke IPG Malaysia.”Kita ada rencana untuk mengunjungi mahasiswa kita yang tengah PPL di Malaysia. Kesempatan tersebut akan kita manfaatkan untuk berkunjung ke UTM serta IPG Malaysia. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi lain yang ada di Malaysia,” terangnya.

Dirinya juga menerangkan, saat ini UPGRIS juga tengah menjajaki kerjasama dengan fakultas non kependidikan di UTM, khususnya fakultas teknik.”Sebelumnya kita sudah kerjasama dengan UTM untuk fakultas kependidikan. Kedepan kita ingin memperluas dengan fakultas teknik, termasuk teknik pangan. Selain itu pada pertengahan Maret mendatang, UTM ditemani Dinas Kependidikan Wilayah Johor Baru Malaysia juga akan berkunjung ke UPGRIS, sekaligus menjajaki kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Kita berupaya untuk membantu memfasilitasi. Jika kerjasama antar lembaga pendidikan pemerintah ini bisa dilakukan, tentu akan mempermudah pertukaran pengetahuan, pendidikan dan ketrampilan antar dua negara,” ujarnya lagi.

Ketua Pengarah IPG Malaysia Kampus Temenggung Ibrahim Johor Baru Dr Robiah binti Ahmad, mengapresiasi positif kesepakatan kerjasama yang dilakukan dengan UPGRIS. “Kita berharap bisa saling berbagai pengetahuan, pengalaman dan pendidikan, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan masing-masing institusi,” jelasnya.

Sebelumnya, di Balairung UPGRIS juga digelar seminar internasional ‘Pengelolaan Stress dan Terapi Pikiran Bahagia’ yang digelar prodi Bimbingan dan Konseling FIP UPGRIS kerjasama dengan IPG Malaysia. Dalam seminar yang diikuti sekitar 450 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, guru BK serta praktisi pendidikan di Jateng tersebut, juga bagian dari kerjasama yang dilakukan kedua lembaga pendidikan tinggi tersebut.


KKN Universitas PGRI Semarang Tangani Dampak Banjir Di Mutiharjo Kidul

$
0
0

Semarang (12/2/2015) Hujan deras mengguyur kota Semarang dan sekitarnya pada hari Kamis, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah kota Semarang, termasuk di kelurahan Muktiharjo Kidul. Tidak sedikit aktivitas warga terganggu akibat banjir yang menggenangi sebagian pemukiman. Warga segera mengamankan sebagian barang-barang milik mereka. Adapula sebagian warga yang membentuk dapur umum.

Ibu-Ibu PKK yang tergabung dalam anggota Posdaya Kusuma Jaya, beserta mahasiswa KKN Universitas PGRI berkumpul didapur umum yang dibertempat di lingkungan RW 6, tepatnya di sekretariat Posdaya Kusuma Jaya. Sekitar 50 orang yang terdiri dari warga dan mahasiswa sangat antusias membantu memasak didapur umum tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk membantu meringankan beban warga.

Dari dapur umum tersebut kurang lebih 500 nasi bungkus diberikan kepada warga korban banjir di wilayah RW 4,5,6, dan 7. Selain membantu di dapur umum, mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang juga menyelenggarakan pengobatan gratis pada hari Sabtu, 14 Februari 2015 pukul 08.00-12.00 WIB. Kegiatan yang bertempat di Sekretariat Posdaya Kusuma Jaya RW 6 ini diikuti dengan antusias oleh warga korban banjir. Warga yang datang kurang lebih sebanyak 30 orang. Pengobatan gratis ini diadakan oleh TIM KKN Universitas PGRI Semarang bekerja sama dengan Puskesmas Tlogosari Kulon. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Ir. Suwarno sekalu Ketua LPPM, Drs. Sudargo, M.Si, dan Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Kristanto, M.Pd.

Kondisi lingkungan pasca banjir di Kelurahan Muktiharjo Kidul memang sangat kotor sehingga menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit kulit, DB, dan lain sebagainya. Pengobatan gratis merupakan salah satu program kerja dari bidang kesehatan KKN Universitas PGRI Semarang.

Ketua RW 6 kelurahan Muktiharjo Kidul Edi mengatakan bahwa program kerja ini sangat membantu masyarakat korban banjir di wilayah RW 4, 5, 6, dan 7. Dengan adanya kegiatan pengobatan gratis ini, masyarakat yang memeliki keluhan penyakit dapat diperiksa dan berobat secara gratis.

Rektor UPGRIS Tandatangani MoU Dengan IPG Malaysia

$
0
0

Selasa 3/03/2015, Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr. Muhdi SH, M.Hum menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Institut Pendidikan Guru (IPG) Malaysia.

Penandatanganan kerja sama itu difokuskan pada enam hal. Antara lain pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kerja sama penelitian, pelaksanaan seminar bersama, pertukaran publikasi penelitian antarkeduanya, dan pembimbingan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi (PT).

“Banyak hal dari enam poin yang menjadi kesepakatan kerja sama dengan IPG ini. Untuk pertukaran mahasiswa, nanti bisa dilakukan dengan pengiriman mahasiswa mengikuti program praktik pendidikan lapangan (PPL). Jadi nanti dari mahasiswa sana PPL di sini, dan mahasiswa kami PPL ke sana (Malaysia). Seperti yang sudah kami lakukan dengan UTM (Universiti Teknologi Malaysia) dan sampai sekarang masih berjalan,” papar Rektor UPGRIS Muhdi kemarin.

Pada poin pertukaran dosen, baik IPG maupun UPGRIS dapat saling mengirimkan dosen dalam rangka kemungkinan dibukanya short course ataupun mengajar. Mengenai poin kerja sama penelitian dapat diwujudkan dengan pengiriman para ahli dari masingmasing institusi.

“Untuk seminar, kita sudah melaksanakan secara bersama. Untuk pertukaran publikasi, nanti bisa dilakukan dengan memublikasikan hasil karya ke dalam jurnal milik UPGRIS atau IPG. Dan untuk pembimbingan mahasiswa, nanti mahasiswa kami bisa dibimbing oleh dosen dari IPG dan sebaliknya, mahasiswa dari IPG bisa dibimbing oleh dosen-dosen kami ketika melakukan penelitian,” paparnya.

Muhdi menambahkan, sebelum ditandatanganinya kesepakatan kerja sama antara UPGRIS dan IPG, sebelumnya perwakilan dari IPG telah berkunjung ke UPGRIS untuk melakukan penjajakan.

“Sebelumnya sudah ada beberapa perwakilan dari IPG yang ke sini. Dan sekarang datang lagi dengan rombongan besar berjumlah 26 orang dan akhirnya disepakati kerja sama antara UPGRIS dan IPG. Rencana kami juga akan lakukan kunjungan balasan ke IPG satu atau dua bulan lagi, ke Johor Baharu,” ungkapnya.

Pengarah IPG Kampus Temenggong Ibrahim Rubiah Binti Ahmad, yang saat itu mewakili IPG melakukan penandatanganan, menyambut baik terciptanya kerja sama dengan UPGRIS. Dia berharap kerja sama tersebut akan menghasilkan kemanfaatan bukan hanya untuk kedua perguruan tinggi saja, tapi juga pada kedua negara serumpun Indonesia dan Malaysia.

UPGRIS Tuan Rumah Olimpiade Nasional MIPA Perguruan Tinggi 2015

$
0
0

Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VI Jawa Tengah meyelenggarakan Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) 2015.  Acara  berlangsung pada hari Rabu sampai dengan Kamis (8-9/5). ON MIPA-PT tahun ini diikuti Sembilan belas perguruan tinggi di Jawa Tengah. Mahasiswa yang mengikuti ON MIPA-PT 2015 berjumlah 282. Peserta olimpiade terdiri Matematika 101, Fisika 62, Kimia 63, dan Biologi 56. Peserta mengikuti ON MIPA-PT selama 2 hari di kampus Universitas PGRI Semarang. Pelaksanaan kali ini merupakan seleksi tahap II (tingkat wilayah) Jawa Tengah.

Dalam sambutanya Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum.,  menyampaikan selamat datang dan selamat mengikuti ON MIPA-PT semoga kalian sukses. Harapanya semoga mahasiswa UPGRIS bisa mewakili ke tingkat nasional seperti tahun sebelumnya. Apapun  yang dihasilkan dalam olimpiade kali ini . Kalian adalah mahasiswa terbaik yang kita miliki.”

Dalam kesempatan lain, Prof. DYP. Sugiharto, M. Pd., Kons. dalam sambutanya “Selamat dan sukses kepada semua peserta yang mengikuti (ON MIPA-PT) 2015. Pada penyelenggaraan tahun 2015 terjadi kenaikan dari tahun lalu. Pelaksanaan tahun ini akan dipilih 25 terbaik yang masuk ke tingkat nasional.

Perguruan tinggi merupakan institusi yang diandalkan  menjadi sumber solusi penyelesaian persoalan-persoalan bangsa. Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi ditantang bahkan dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kemampuan untuk menggunakan nalar,akal budi secara efektif dan efesien. Serta dituntut memiliki kemandirian dalam konteks belajar bukan untuk bekerja akan tetapi, belajar untuk menciptakan dan mengembangkan lapangan kerja dengan konsep inovatif dan kreatif. Untuk memenuhi tuntutan kompetensi ini para mahasiswa atau lulusan harus bersentuhan dengan MIPA. Ibarat sebuah pondasi bangunan, dengan MIPA sebagai pondasi maka filsafat  berpikir dan berkaryanya. Bisa membangun, mengembangkan kualitas dengan karakter indikator. Insan yang cerdas, kompetitif, bermartabat. Disisi lain, prestasi peserta didik disatuan jenjang pendidikan,untuk bidang-bidang MIPA masih sangat perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

Harapanya dalam kegiatan ini mendorong peningkatan akademik dan memperluas wawasan mahasiswa. Mendorong mahasiswa untuk lebih mencintai bidang MIPA sehingga pada giliranya bidang MIPA benar-benar lebih bisa menjadi pondasi,solusi, penyelesaian, persoalan-persoalan bangsa.

Mahasiswa UPGRIS PPL Internasional

$
0
0

Mahasiswa UPGRIS PPL Internasional

Rabu (15/4) 2015 sebanyak 10 Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) akan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional 2015. PPL yang dilaksanakan pada tanggal 17 April-15 Mei 2015 dilaksanakan di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Mahasiswa PPL yang terdiri dari program studi pendidikan Matematika, Fisika,Biologi, Bahasa Inggris, dan Bimbingan Konseling. Kurang lebih selama satu bulan mahasiswa UPGRIS akan mengajar di sekolah Malaysia.

Dr. Muhdi, S.H.,M.Hum.,menyampaikan “Mahasiswa yang PPL Internasional dipilih berdasarkan seleksi yang ketat. Tes yang dimulai dari tingkat fakultas hingga program studi. Selain itu, adapula tes kepribadian. Sebab, mereka yang akan PPL Internaional akan membawa nama baik bangsa Indonesia dan kampus UPGRIS pada khususnya. Rektor UPGRIS berpesan agar mahasiswa dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Dari setiap angkatan mahasiswa yang melaksanakan PPL Internasional sudah pasti memberikan dampak yang positif. Dampak bagi mahasiswa ataupun bagi sekolah yang ada di Malaysia. Ada kepala sekolah di Malaysia yang langsung memberikan penawaran kepada mahasiswa UPGRIS untuk mengajar. Bahkan, sampai penasaran dengan kemampuan mahasiswa UPGRIS yang bagus. Kepala sekolah melakukan kunjungan ke kampus UPGRIS,” Imbuh Rektor.

Drs. wiyaka, M.Pd., selaku Kepala pusat kurikulum, Proses Belajar Mengajar (PBM), dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) “Mahasiswa PPL Internasional angkatan ke4 ini sudah mempersiapkan atau belajar dengan kurikulum Malaysia. Seperti Silabus, RPP, dan media pembelajaran.”

UPGRIS pada tahun depan akan bekerjasama dengan perguruan tinggi lain yang ada di Malaysia. Saat ini sedang diadakan penjajakan dengan beberapa pimpinan perguruan tinggi Malaysia. Sehingga, tahun depan sudah bisa mengirimkan mahasiswa selain keguruan. Mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur atau Sipil bisa belajar atau berbagi ilmu dengan mahasiswa di Malaysia. Selain itu, mahasiswa juga bisa mengadakan penelitian atau seminar. Sehingga sumber daya mahasiswa UPGRIS akan lebih professional dan berjati diri.

 

Mahasiswa UPGRIS PPL Internasional

Persyaratan Pengajuan Beasiswa

Persepu UPGRIS Menang 3-0 Lawan PSIS Junior


PERSEPU UPGRIS Menang 3-0 Lawan PSIS Junior

$
0
0

PERSEPU UPGRIS Menang 3-0 Lawan PSIS Junior

Kamis (16/4) 2015 Persatuan Sepak Bola Putra Utama (Persepu) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggunduli lawan PSIS Junior dengan skor 3-0. Kemengan kedua ini sebagai modal awal yang sangat kuat untuk mengikuti pertandingan berikutnya. pada laga sebelumnya Persepu UPGRIS juga menang 3-1 melawan Persatuan Sepak Bola Pemuda Ansor Semarang (PS PAS).

Sunarmin dan Agus selaku pelatih Persepu bangga dengan anak didiknya. “laga uji coba ini merupakan yang kedua dengan performa pemain yang maksimal. Percaya diri pada Tim merupakan modal utama kami. dengan dukungan para suporter dari mahasiswa UPGRIS menjadi semangat bertanding, imbuhnya.

Semoga pertandingan Persepu berikutnya akan tampil solid dan maksimal sehingga menempati puncak tiga besar. Bentuk dukungan dan doa dari keluarga besar UPGRIS sangat menentukan bertanding Tim Sepak bola Persepu UPGRIS. sehingga dapat memunculkan bibit-bibit pemain sepak bola yang profesional dari UPGRIS.

MURI CATAT 1.695 UNGKAPAN SUARA HATI WANITA

$
0
0

DSC_8396Sebanyak 1.695 suara hati wanita terukir dalam kain putih sepanjang kira-kira 400 meter yang terbentang mengelilingi Balairung Universitas PGRI Semarang, Selasa, (21/4/2015).
Sejak pagi hari memang sudah ada ratusan mahasisiwi UPGRIS sudah berkumpul untuk menuliskan suara hati mereka dalam rangka peringatan hari Kartini.
Kegiatan tersebut akhirnya tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai ungkapan suara hati terbanyak yang pernah dilakukan di Indonesia.
Deby, salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam acara tersebut menuliskan “Di balik lelaki yang sukses ada wanita tangguh di belakangnya,”. Quotes tersebut akhirnya dinobatkan sebagai salah satu dari suara terbaik yang dibacakan di akhir acara.
Deby yang merupakan mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni itu menyatakan, seorang wanita tidak harus memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari laki-laki karena dalam kodratnya wanita akan selalu menjadi pencetak generasi-generasi berkualitas.
Di lain sisi, Drs Seno Warjito Mhum selaku ketua acara pelaksanaan peringatan Kartini UPGRIS menyatakan salah satu kegiatan itu dipilih karena menurutnya akan menginspirasi banyak orang terutama mahasiswa Upgris sendiri.
“Saya melihat momen hari ini sangat tepat karena mayoritas mahasiswi UPGRIS memang wanita. Sehingga dengan acara ini kami harap bisa memotivasi mereka. Perbandingan mahasiswa putra dan putri di sini sekitar 30 banding 70 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UPGRIS Dr. Muhdi, SH. M.Hum mengapresiasi wujud peringatan Hari Kartini yang digelar oleh para mahasiswanya.
Acara dilanjutkan dengan pemilihan putri Kartini 2015, Jazzy Anastasya Kinsky menjadi gadis yang beruntung pada hari Kartini. Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris tersebut dinobatkan menjadi putri Kartini Universitas PGRI Semarang dalam pemilihan yang digelar di Balairung UPGRIS Semarang, Selasa (21/4/2015).
Dirinya menyisihkan 21 finalis lainnya yang datang dari berbagai jurusan di UPGRI Semarang. Dalam kesempatan itu Jazzy menjadi satu-satunya peserta yang menjawab pertanyaan dewan juri dengan bahasa Inggris.
“untuk menjadi wanita yang mengispirasi, kita harus menjadi diri sendiri, jangan pernah menjadi pribadi orang lain, cukup tonjolkan potensi kita dan percaya diri,” ucapnya di hadapan ribuan penonton yang memadati Balairung, siang itu. Dara kelahiran Kendal 21 Mei 1994 ternyata pernah menjadi juara harapan 2 Duta Wisata Kabupaten Kendal di tahun 2012 lalu.

Rekor MURI Ke-8 Kado Dies Natalis Ke-34 UPGRIS

Porsima UPGRIS Jaring Atlet Profesional

$
0
0

Sabtu, (25/4) 2015, Pekan olah raga dan seni mahasiswa (Porsima) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) selama sepekan. Berbagai cabang olah raga dan seni diperebutkan. Futsal, bulu tangkis, catur, tenis meja, karate, taekwondo, stand up comedy, poster, vocal, hingga baca puisi. Peserta merupakan mahasiswa UPGRIS.

Porsenasma yang dibuka oleh Rektor UPGRIS Dr. Muhdi S.H., M.Hum. berlangsung sangat meriah. Peserta porsenasma sekitar 1.500 memperebutkan puluhan piala dan uang pembinaan. Ajang ini merupakan wujud dari bentuk pencarian bibit atlet professional. “Porsenasma adalah bentuk pesta olah raga dan tangkai seni bagi mahasiswa UPGRIS. Banyak prestasi yang sudah diraih oleh mahasiswa UPGRIS lahir porsenasma. Baik ditingkat regional hingga nasional. Tahun lalu dalam Porsenasma PT PGRI UPGRIS mendapat peringkat ketiga nasional,” imbuhnya.

Cipleng salah satu peserta porsima perempuan yang mengikuti lomba stand up comedy. Mahasiswa jurusan pendidikan guru anak usia dini (PG PAUD) UPGRIS. “Ini adalah kali pertama mengikuti porsinasma. Perispanya sudah satu bulan untuk mempersiapkan semua materi. Harapanya bisa menjadi juara satu, tuturnya.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPGRIS M. Khoirul Umam menyampaikan bahwa “porsima adalah sebagai wadah bagi para mahasiswa  untuk menampilkan prestasi yang terbaik. Harapan besar dari kegiatan ini adalah munculnya para atlet nasional lahir dari kampus UPGRIS,” imbunya.

Banyaknya peserta yang mengikuti porsima menujukan bahwa mahasiswa UPGRIS memiliki banyak bakat prestasi. Hal ini menjadi modal bagi para mahasiswa untuk tetap berprestasi dibidang akademik, olah raga, dan seni. Sebab, jika mereka lulus dari UPGRIS mahasiswa bisa menjadi atlet professional.

Putra Dan Putri Kampus Universitas PGRI Semarang

Viewing all 2989 articles
Browse latest View live